Faktor - Faktor Penghalang dalam Mencari Ilmu
FAKTOR – FAKTOR PENGHALANG DALAM MENCARI ILMU
طلب العلم فريضة على كل مسلم و مسلمات , mencari ilmu adalah wajib hukum nya bagi setiap muslim laki- laki da muslim perempuan ketika dia sudah tamyiz (bisa makan dan bersuci sendiri) , setiap amal perbuata pasti terdapat faktor - faktor yang mempengruhi nya , adapun faktor - faktor penghalang mencari ilmu adalah sebagiberikut :
1. 1. Niat Yang Salah
Niat merupakan dasar dan rukun
dalam dalam sebuah amal . Apabila niat
itu buruk maka tersebut akan menjadi rusak sesuai dengan kadar kerusakan dan
keburukan pada niatnya , sebagaiman Rosululloh
telah bersabda :
انما الاعمال باالنياث,وانما لكل امرئ ما نوى
“Sesungguh
nya amal itu tergantung pada niat nya dan setiap orang akan mendapat pahala
dari amlanya sesuai dengan apa yang ia niati.” (Mutafaqqun ‘Alaih).
Apabila niat telah tercampuri dengan
tujuan kotor dalam segala bentukya , seperti ingin tampil , ingin terkenal ,
atau ingin menguasai suatu majlis , maka hal ini akan menjadi penghalang bagi
orang yang memiliki niat itu dalam mencari ilmu .
Niat terkadang terkotori hal – hal
yang dapat merusaknya , akan tetapi , Allah akan selalu beserta dengan orang –
orang yang berbuat baik. Sebagaimana tersebut dalam firman – NYA ,
“Akan tetapi orang – orang yang
berjihad untuk (mencari keridhoan) kami , kami akan tunjukan kepada mereka
jalam – jalan kami. Dan Sungguh , Allah beserta orang – orang yang berbuat
baik.” (QS.Al – Ankabuut:69)
Sementara
imam Sufyan Ats – Tsauri Rahimahullah (dengan sifat wara’ dan kemuliaan
yang dimilikinya ) pernah berkata : “Tidaklah
ada satu urasan yang lebih berat bagiku untuk aku obati selain daripada niat”
Jika
seorang imam Ats – Tsauri saja demikian keadaannya , lantas bagaimana dengan
kita ?! Oleh karena itu , sudah
sepatutnya bagi kita untuk fokus di dalam menuntut ilmu.
2. 2. Ingin
Terkenal dan Cari Popularitas
Ini sebenarnya masuk dalam kategori
tentang niat . Namun Karen sangat pentingnya permasalaha ini , maka harus di
uraikan secara tersendiri.
Ingin terkenal dan cari popularitas
adalah penyakit kronis yang tidak seorangpun selamat darinya , kecuali orang –
orang yang di jaga oleh Allah Ta’ala .
Rasululloh Shallallhu ‘Alaihi
Wasallam bersabda :
“Sesungguhnya mausia yang pertama
kali dihisab pada hari kiamat adalah tiga orang ; - beliau mennyebutya salah
satunya , “Dan seseorang yang belajar ilmu (Agama) dan mengajarkannnya , lalu
dia juga membaca Al – Qur’an ,kemudian diperlihatkan kepadanya berbagai
kenikmatan , sehingga ia mengetahuinya dengan jelas , Allah Ta’ala bertanya
,”Apa yang telah kamu perbuat ? “Dia menjawab , “Aku telah belajar ilmu (Agama)
dan megajarkannya aku juga membaca Al –Qur’an demi engkau .” Allah Ta’ala
Berfirman “Kamu dusta , akan tetapi kamu belajar ilmu da mengajarkan nya , agar
dikatakan bahwa kamu orang ‘alim , dan kamu juga membaca Al – Qur’an agar
dikatakan bahwa kamu adalah seorang yang mahir membaca Al – Qur’an , dan kini kamu telah dikatakan
seperti itu .”Kemudian diperintahkan kepadanya , agar dia diseret di atas
wajahnya , lalu dia dicampakkan ke dalam api neraka…”(HR.Muslim)
Suatu
hari Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu melihat kerumunan orang yang
berjalan mengikuti Ubay bin Ka’ab , maka beliau pun
menghardiknya (Ubay) seraya berkata “Hentikan perbuatan itu! Karena
sesungguhnya itu menjadi fitnah (cobaan) bagi orang yang di ikuti dan kehinaan
bagi yag mengikuti.” (Al – I’tisham. Karya Asy – Syatibi)
3. 3. Lalai
Menghadiri Majelis ilmu
Para Ulama’
salaf mengatakan , “العلم يؤتى ولاياءتى
“ yang artinnya : Ilmu itu di datangi, bukan mendatangi. Tetapi saat ini , kita
bisa kataka” Ilmu itu datang sendiri, bukan kita yang mndatanginya, kecuali
pada bebrapa hal saja.”
Saat ini majelis – majelis ilmu
banyak dibentuk dan pelajaran – pelajaran yang di sampaika juga banyak. Jika
tidak memanfaatkannya , niscaya kita akan gigit jari penuh penyesalan di
kemudia hari , dimana yang tidak ada lagi gunanya. Seandainya kebaikan yang ada
dalam mejelis – majelis ilmu tersebut hanya berupa ketenangan bagi yang
menghadirinya , dan rahmat Allah Ta’ala yang meliputi mereka , tentulah cukup
dua hal itu saja sebagai pendorong untuk menghadiri majelis ilmu. Lalu
bagaimana jika ia mengetahui bahwa, orang yang meghadiri majelis ilmu akan
mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala
akhirat.
4. 4. Beralasan
dengan banyaknya Kesibukan
Ini
termasuk godaan syaitan kepada manusia sebagai penghalang dalam menuntut ilmu.
Berapa banyak saudara kita yang telah dinasehati dan dimotivasi untuk giat
dalam mencari ilmu agama , tetapi syaitan tidak pernah berputus asa untuk
mambujukinya sehingga manusia tadi tidak merasa bahwa dia telah tergoda oleh
syaitan. Seringkali seseorang beralasan terlalu sibuk sehingga ia tidak dapat
menghadiri majelis ilmu sehingga ketidak hadira nya di majelis ilmu memiliki
alas an yang jelas.
5. 5. Menyia
– nyiakan Kesempatan Belajar di Waktu Kecil
Orang tua akan iri apabila melihat orang yang
lebih muda lebih bersemangat dan lebih awalh mendatangi majelis ilmu .ia akan
merasa iri pada saat melihat anak – anak kecil dan para pemuda telah berhasil menghafal Al – Qur’an. Ia meyesali
masa mudanya yang tidak di manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar ilmu dan menghafal Al – Qur’an . Akibatnya ,
ketika ia berkeingian menghafal Al – Qur’an dan menuntut ilmu di masa tuanya,
banyak kesibukan da banyak tamu yang mengujungi nya siang dan malam . karena
itulah AL - Hasan Al –Bashri Rahimahulloh mengatakan ,
طلب الحديث في الصغيز كا لنقص في الحجز
“belajar belajar hadist di wktu
kecil bagai mengukir di atas batu.”
Oleh karena itu, sebelum kita
disibukkan oleh orang lain, direpotkan denga berbagai urusan , dan menyesal
sseperti orang yan mengalaminya, maka manfaatkanlah masa muda untuk untuk
menuntut ‘ilmu , khususnya ilmu Agama. Karena hakikatnya srluruh umur kita
adalah kesempatan untuk menuntut ilmu , Allah Ta’ala berfirman “Dan Sembahlah
tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.”(QS.Al – Hijr : 99)
6. 6. Enggan
Mencari Ilmu
Diantara penyebab enggan mencari ilmu
adalah adanya alasan untuk berkonsentrasi mengikuti informasi terkini dan
mengetahui peristiwa yang sedang terjadi . tentag masalah ini manusia berbeda –
beda dalam menyikapinya , ada yang berlebih – lebihan , ada yang menyepelekan
da n ada yang menyikapiny adengan arif . sikap yang pertama dan kedua adalah
sikap yang keliru .
Ilmu yang anda cari mendorong anda
untuk mengetahui keadaaan anda .anda tidak bisa mengatasi masalah atau musibah
yang menimpa anda kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat.seorang
penyair mengatakan ,
“Syariat adalah timbangan semua
masalah , dan saksi atas cabang masalah dan pokoknya“ (ishlaah Al – masaaajid.Hal
:110)
7. 7. Menilai
Baik Diri Sendiri
Yang dimaksut adalah seseorang yang
senang memuji dirinya sendiri , dan dia pun memberikan julukan – julakan yang
ia sukai untuk dirinya sendiri. Dia jug amerasa senang apabila orang lain
memujinya . memang benar bahwa pujian dari manusia terhdap seorang mukmin
merupakan kabar gembira dari Allah Ta’ala segerakan untuknya. Abu Hurairah
Radhiyallahu Anhu pernah bertanya kepada nabi Shallahu Alaihi Wasallam tentang
seseorang yang melakukan sesuatu kebaikan , dan orang – orang melihatnya
sehingga mereka memujinya . maka nabi shallahu alaihi wasallam bersabda “
“تلك عاجل بشز المؤمن
“
“itu adalah kabar gembira yang di
segerakan bagi seorang mukmin” (HR.Muslim ,dalam kitab
Al – Birr)
Diadalam Al –Qur’an telah banyak di
sebutkan mengenai bahaya memuji diri sendiri diantaranya : (QS.Ali Imron :188)
, (QS.An – Najm : 32) , (QS.Al – Nisaa’ : 49) dll.
Pelajaran yang dapat di petik disini ,
hedaklah kita berhati – hati terhadap sikap mengaggap baik diri sendiri .
hedaklah kita berhati – hati dari perbuatan mencantumkan gelar pada nama dengan
dengan gelar yang tidak kita miliki. Sebab barang siapa yang tergesa untuk
medapatkann sesuatu , maka ia justru tidak mendapatkannya.
8. 8. Tidak
Mengamalkan Ilmu
Tidak megamalka ilmu termasuk dalam
salah satu factor penyebb tidak berkahnya ilmu.
Allah Ta’ala telah mencela orang yag
tidak mengamalkan ilmunya , sebagaimana dalam firman nya “ (itu )sangatlah
dibenci di sisi allah jika kamu mengatakan apa – apa yang tidak kamu kerjakan”
(QS.As – Shaf : 3).
Mengamalka ilmu akan membantu untuk
menjaga ilmu itu sendiri ,ilmu juga
tidak akan berkurang apabila di amalkan tidak sama halnya dengan harta dunia ,
kecuali harta tersebut di sodakohkan , maka secara matematis nya Allah akan
bertambah harta tersebut , bagi orang – orang beriman ini bukan lah hal yang
mustahil . dan sebaik – baik penjagaan ilmu yaitu MENGAMALKAN NYA .
9. 9. Putus
Asa dan Rendah Diri
Manusia di hadapan Allah itu sama dan
manusia itu terlahir tanpa membawa seuatu apapun baik itu ilmu ,harta dll.
Sesuai firman Allah Ta’ala “Dan Allah mengeluarkan kamu daari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberimu pendengaran ,
pengelihatan dan hati nurani , agar kamu bersyukur “ (QS.An – Nahl : 78)
Sungguh sikap berputus asa dan merasa
rendah diri adalah penyebab terbesar dari kegagalan dala mencari ilmu .
Sesorang jika melihat kenikmatan yang ada pada anggota tubuhnya yang sempurna
dan melihat ketersediaan sarana yang memadai dalam menuntut ilmu , maka dia
akan dapati bahwa hujjah Allah Ta’ala telah tegak atas dirinya.
Yang dimaksut disini adalah tidak ada
alas an bagi kita untuk tidak mengetahui ilmu agama / hukum – hukum Allah
karena fasilitas penunjang untuk meuntut ilmu telah kita miliki . janganlah
merasa rendah diri dan ber[utus asa jika sulit dalam memahami suatu ilmu atau
sulit untuk menghafalnya , semua akan dilalui apabila kita meluruskan niat dan
mencurahkan segenap usaha .
10. Sikap Menunda – Nunda
Sikap menunda – nunda , menurut
sebaagian ulama salaf itu terasuk tentaranya yang akan menyerbu manusia sikap
menuda – nunda dan berangan – angan telah di gambarkan oleh Ibnul Qoyyim
Rahimahulloh dalam perkataan nya “
Sesungguhnya angan – angan adalah modal utama orang – orang yang bangkrut “
Sikap menunda – nunda adalah ,
sesorang hamba berangan – angan untuk melaksanakan suatu hal setelah beberapa
waktu dari umurnya berlalu. Orang yang sepeti ini tidak tahu bahwa ajal dapat
menjempunya kapan saja dan dimana saja .
Seorang penyair Arab mengatakan ,
“janganlah engkau menunda – nunda amalan hari ini untuk hari esok , karena bisa
jadi , esok datang namun engkau telah tiada”
Diriwayatkan dari Abu Ishaq , ia berkata “ pernah diakatakan kepada
seseorag dari kaum Bani Abdul Qois , ‘Berilah nasehat kepada kami’ maka dia
menjawab ,’Waspadalah terhadap sikap menunda – nunda ‘.”
Diriwayatkan dari Al – Hasan Bin Ali
Bin Abi Tholib Radiyallhu Anhuma ia berkata ,”jangan lah kamu menunda – nunda
pekerajaan . Sungguh engkau adalah orang yang berada pada hari ini , bukan pada
hari esok . Seandainya engkau mendapati hari esok , maka jadikanlah hari esok
seperti ini (tidak menunda –nunda ). Tetapi jika engkau tidak mendapati hari
esok , maka engkau tidak akan menyesal dengan waktu yang telah engakau
pergunakan hari ini.
faktor diatas bisa tergolong hal merugikan diri sendiri karena tidak mau intropeksi diri dan tidak mau mempelajari hal baru., apalagi jika pemalas dan menunda nunda kegiatan., kapan majunya coba.,. semoga dengan adanya ulasan ini dapat memberikan gambaran betapa banyaknya faktor penghalang dalam mencari ilmu., sehingga pengunjung yg sedang membaca dapat memperoleh hikmah dari faktor yng telah disebutkan diatas
BalasHapus